NABIRE- EDUWUU. COM– Dalam rangka memperingati hari kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, Gereja Kemah Injil Papua (KINGMI) Biro Pemuda Klasis Yatamo menggelar ibadah hafalan ayat pada malam 18 Desember 2024.
Ibadah berlangsung di Gedung Gereja Imanuel Edikuimei, di samping Kali Yawei, Yatamo, Paniai-Papua Tengah.
Ibadah dihadiri oleh Badan Pengurus Klasis, seluruh Biro-biro, Ketua Doa, PI Koordinator Paniai Pdt. Nobet Mote, S.Th., serta ratusan pemuda dan pemudi dari 11 jemaat di bawah Klasis Yatamo, beserta para simpatisan.
Acara dimulai pada pukul 18.00 WIT dan berlangsung hingga pukul 06.00 WIT. Protokol acara dijalankan oleh Demas You, mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi STT Tapioka Nabire, sementara pimpinan ibadah dipercayakan kepada Evangelista Abisai You, S.Th.
Firman Tuhan disampaikan oleh Melkias Tatogo, Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi STT Walter Post Jayapura, dengan mengangkat tema: "Melalui Kelahiran Yesus, Pemuda dan Pemudi Proaktif Menyalakan Terang Kristen di Tengah-Tengah Dunia yang Kelam untuk Kemenangan."
Melkias dalam khotbahnya menyampaikan bahwa masa pemuda adalah masa yang kuat, gagah, tangguh, dan berani menghadapi segala tantangan. "Pemuda harus mencari kemenangan meskipun di tengah kesulitan dan kegelapan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kelahiran Yesus sudah dinubuatkan sebelumnya, bahkan jauh sebelum Yesus lahir di Betlehem. Beberapa nubuat tersebut terdapat dalam Kitab Yesaya dan Mika 5:1.
"Yesus lahir bagi kita, untuk dan demi kita. Jika Yesus tetap berada di surga, kita akan hilang dalam dosa dan tertutup oleh kegelapan. Namun, kita bersyukur karena melalui kelahiran-Nya, kita dipindahkan dari kegelapan menuju terang, diselamatkan, dan ditebus. Melalui kelahiran dan kematian-Nya, kita menjadi milik Kristus," ungkap Melkias.
Bagian Pertama: Terang Yesus Bagi Penerang bagi Segala Bangsa (Matius 4:14-15, Yesaya 5:5-7)
Melkias melanjutkan bahwa di bumi ini, negeri yang penuh dengan berbagai dosa, banyak manusia hidup tanpa memikirkan Tuhan dan tanpa tujuan hidup yang jelas. "Karena dosa, banyak orang yang tidak memikirkan di mana Allah berada. Hidup mereka terasa hampa, tanpa arah yang pasti," ungkapnya.
Namun, terang yang dibawa oleh Yesus memberikan kepastian hidup. "Dosa tidak bisa mengalahkan terang. Terang itu kuat, seperti batu yang kokoh," tambahnya.
Melkias memberikan sebuah contoh: "Jika suatu kelompok berjalan dalam kegelapan tanpa penerangan, mereka tidak akan tahu apakah mereka akan sampai ke tujuan atau tidak. Tetapi jika ada kelompok yang membawa terang, seperti lampu, mereka pasti akan sampai ke tujuan mereka."
Ia menegaskan bahwa terang telah bersinar, dan terang itu terus bercahaya dalam kegelapan. "Terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus. Tidak ada yang dapat menaklukkan-Nya. Kegelapan tidak memiliki kuasa atas terang, karena terang itu mengalahkan kegelapan," ujar Melkias.
Bagian Kedua: Pemuda/i Menjadi Terang bagi Dunia (Matius 5:14-15)
Melkias melanjutkan khotbahnya dengan mengajak pemuda dan pemudi untuk menjadi terang bagi dunia. "Yesus berkata dalam Matius 5:14-15, 'Kalian adalah terang dunia. Terang yang tidak dapat disembunyikan.' Kalian harus menjadi terang, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi sesama, bangsa, dan dunia," tegasnya.
"Begitu pun kita, sebagai pemuda-pemudi, kita dipanggil untuk menjadi terang. Terang yang membawa harapan, kedamaian, dan perubahan bagi dunia ini," lanjut Melkias.
Melkias mengingatkan bahwa Yesus telah memberi teladan yang sempurna dalam hidup-Nya. "Yesus telah melakukan apa yang harus dilakukan. Ia menjangkau semua orang, di mana pun Ia berada, demi menerangi umat manusia. Ia tidak pernah membiarkan kegelapan menguasai-Nya," ujarnya.
"Sebagai umat-Nya, kita pun harus tetap berada dalam terang yang sejati, yaitu Yesus Kristus. Kita harus menyebarkan terang-Nya ke mana pun kita pergi, agar dunia ini dapat melihat dan merasakan kasih dan keselamatan-Nya," tutup Melkias.
Sambutan Ketua Klasis Yatamo Pdt. Ben Tatogo, S.Th. Dalam sambutannya, Ketua Klasis Yatamo, Pdt. Ben Tatogo, S.Th., menyampaikan, "Generasi kita adalah generasi yang penuh dengan tantangan. Seperti halnya waktu yang terus berjalan, kita berada pada waktu yang sangat penting. Pemuda harus terlibat dari berbagai sektor, elemen, dan tempat untuk menjadi bagian dari perubahan."
"Mal malam ini adalah momen meriah bersama Tuhan. Meskipun kita tidak bisa melihat-Nya dengan mata fisik, dengan iman kita dapat merasakan kehadiran Yesus di antara kita semua," tambahnya.
Pdt. Ben juga menekankan bahwa kaum muda memegang peranan penting dalam mempertahankan gereja. "Dasar dari gereja adalah iman pribadi, doa pribadi, dan pujian pribadi. Tanamkanlah doa pribadi dan kebiasaan beribadah secara pribadi, karena itulah yang akan mempertahankan gereja tua. Pemuda adalah bagian yang sangat penting dalam melanjutkan perjuangan ini," ujarnya.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya kesatuan. "Kesatuan sangat penting. Seperti sapu lidi, jika kita bersatu, kita bisa membersihkan banyak hal, tetapi jika hanya satu yang berdiri sendiri, maka tidak akan efektif. Sebab kita semua ada di 'kandang sapi', kita membutuhkan satu sama lain untuk bisa saling mendukung dan berjuang bersama."
Pdt. Ben mengajak semua anak-anak Tuhan untuk hidup dalam sukacita, semangat, dan pengharapan. "Kita harus terus hidup dalam sukacita, bukan hanya pada bulan Natal, tetapi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan.
"Semua waktu adalah milik Tuhan. Setiap hari, minggu, dan tahun harus kita jalani dengan semangat yang terus berkobar, dengan pengharapan yang satu, yaitu Yesus Kristus," ujarnya menutup sambutan.
Dalam kesempatan yang sama, Aminadap Mote, S.Sos., Ketua Biro Pemuda, menyampaikan, "Malam ini kita merayakan dan memperingati hari kelahiran Tuhan. Menerima Yesus Kristus adalah sebuah panggilan bagi pemuda, bahkan sejak zaman-Nya. Kita pun harus terus memperingati dan merayakan kelahiran-Nya dengan penuh sukacita."
Aminadap menambahkan, "Kerja fisik dan non-fisik yang kita lakukan selama ini adalah bagian dari persiapan kita untuk menyambut hari kelahiran Yesus. Mari kita buktikan kesiapan kita dalam proses perjalanan sepanjang tahun ini. Semua usaha kita, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya besar Tuhan."
"Selamat merayakan Natal Pemuda! Siapa pun yang merayakan Natal dengan hati yang tulus, akan menerima sorga sebagai hadiah. Begitu juga, kesetiaan kita dalam perjalanan iman ini akan menentukan tempat kita di sorga. Oleh karena itu, kami ingin memberikan penghargaan kepada teman-teman yang setia selama satu tahun ini," ujar Aminadap.
Hadia natal akibat kesetiaan
Adapun hadiah diberikan kepada tiga pemimpin yang telah menunjukkan kesetiaan dan komitmen dalam pelayanan sepanjang tahun, yaitu: Pdt. Ben Tatogo, Pdt. Elias Tekege dan Pdt. Amos Doo.
"Apa yang kita lakukan dalam kesetiaan kita kepada Tuhan, pasti akan mendapatkan balasan yang indah dari Tuhan," tutup Aminadap.
Ankian Bunai S. Ikom, Sekretaris Panitia Natal, menyampaikan, "Panitia ini dibentuk beberapa bulan yang lalu. Meskipun belakangan kami sibuk dengan pemilihan, hal itu tidak mengurangi semangat kami. Kami terus berjalan dan berusaha, hingga akhirnya malam ini acara ini bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar."
Ankian juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah berpartisipasi. "Terima kasih kepada semua donatur, yang telah memberikan sumbangan, baik dana, daya, dan tenaga. Semoga Tuhan memberkati setiap pengorbanan yang telah diberikan," ujarnya.
"Selamat merayakan Natal! Semoga sukacita Natal membawa berkat dan kedamaian bagi kita semua," tutup Ankian. (***)