BERFIKIR HINDARI DARI TEKANAN PIKIRAN KEMAJUAN.

Daud Mote
0



Opini : Mikael Degei


Pikiran adalah suatu stir medan langkah kehidupan, pikiran adalah Kompas, pikiran adalah memori, tempat penyimpanan, dan pikiran juga adalah untuk konsep kehidupan yang sudah kita hidup, sedang kita hidup, dan yang akan kita hidup.

Hati-hatilah dimana tempat yang kita menyimpan dan memberi pikiran kepada siapa saja, di mana saja, karena dunia hari ini ada banyak tempat yang membuat kita di tekan, di miskinkan oleh manusia melalui pikiran tekanan dan IPNOTIS. 


Hindarilah dimana manusia dan tempat yang membuat diri kita dipotong kemajuan, dimatikan kesemangatan, diberi putus asa, diberi ketindisan gaya berfikir dewasa, membuat keterbelakangan, karena itu mereka adalah bagian dari pekerja berusaha untuk memberi kegelapan masa depan,  merendahkan nilai-nilai jiwa karakter yang ingin dibentuk. 


Perkembangan kemajuan kita akan berpengaruhi dari dimana tempat yang kita berada, dan dimana keberadaan tempat kita beradaptasi dengan sesama siapa saja, di mana tempat yang kita berada, pasti pikiran juga akan tetap terkonek, muncul, merasakan, maka pilih-lah di mana tempat yang membuat kita bertumbuh jiwa pendidikan, tanpa ada ketekanan kemajuan karakter, jiwa pendidikan kita.


Ke-inginan se-seorang sangat semakin besar untuk memiliki Sekemampuan yang diinginkan, namun kalau keberadaan kita ketika ada seseorang yang membuat kita di IPNOTIS, tekanan jiwa pendidikan, maka memulai-lah semakin keinginan yang kita ingin untuk miliki akan ber-kurang, gaya jiwa pendidikan semakin patah, keinginan berkembang akan berkurang, maka akan tetap ada rasa diri tertindis, perubahan gaya, kebosanan, rasa diri tidak bisa; berfikirlah karena pikiran adalah suatu senter yang bisa menerangi, mencari di mana jalan terang, dimana solusi keluar dari ketekanan, untuk menemukan jalan yang benar tanpa ada ketekanan.


Pertumbuhan pengembangan kemajuan tidak dicapai dengan waktu yang sesingkat, mengembangkan sesuatu adalah suatu proses panjang yang harus dihadapi, suatu jangka tahapan panjang yang harus dilewati, menghadapi berbagai hal persoalan liku-liku, menangis, penderitaan, masalah, putus asa, sakit, lapar, keringat, diceritakan, dukacita, dll yang harus dihadapi oleh seorang yang ingin berjuang untuk memiliki sesuatu yang berguna; dan itu adalah resiko Bangi seorang berkembang, kalau takut  menanggung seperti hal tersebut, maka disuruh siapa, silakan tinggal ketinggalan jaman.


Punulis adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen, sedang menjabat sebagai Ketua Badan eksekutif mahasiswa [BEM]

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)